Komunikasi Organisasi di Tingkat Dewan - Disalahpahami dan Diremehkan!

 Komunikasi Organisasi di Tingkat Dewan - Disalahpahami dan Diremehkan!

Seberapa besar nilai yang melekat pada komunikasi ke dalam dengan pemangku kepentingan internal di tingkat dewan? Pemangku kepentingan eksternal, keterlibatan dan pelaporan terintegrasi ditempatkan di tingkat dewan di sebagian besar perusahaan karena mereka menjawab pemangku kepentingan yang kuat, seperti antara lain, pemegang saham dan pemerintah. Oleh karena itu, ada pendorong yang kuat untuk keterlibatan dan komunikasi pemangku kepentingan eksternal yang solid!

Apakah para pemimpin memberikan lip-service tentang pentingnya komunikasi dengan staf dan pemangku kepentingan internal lainnya? Ketika ditanya apa yang membuat bisnis mereka sukses, banyak pemimpin akan menyebutkan komunikasi sebagai faktor yang sangat penting Jasa Pemeriksaan Pajak.

Apakah itu masalahnya? Seberapa kuat perusahaan berkomunikasi dengan orang-orang seperti pemangku kepentingan internal berikut?-

    Pemilik dan pemegang saham karyawan
    Dewan direksi
    Manajemen eksekutif
    Manajemen umum
    Manajemen menengah
    manajemen junior
    Pengawas
    Dukungan profesional dan staf penasihat
    Serikat buruh
    Karyawan kerah putih
    Karyawan kerah biru
    pensiunan karyawan

Komunikasi di dalam perusahaan sering kali diturunkan ke seberapa baik saluran komunikasi (misalnya internet, rapat, dll.) berfungsi untuk menyampaikan pesan atau, seberapa ramah orang berbicara satu sama lain.

Cukup mudah untuk memahami komunikasi organisasi sebagai darah organisasi, yang memberikan strategi, struktur, kebijakan, proses, dan kehidupan sistem perusahaan.

Bagaimana seseorang dapat memiliki strategi korporat tetapi bukan strategi komunikasi organisasi sebagai komponen? Bagaimana dewan dapat merujuk pada komunikasi bottom-down dan bottom-up sebagai bagian dari tata kelola perusahaan, rencana risiko dan kepatuhan jika tidak ada strategi komunikasi organisasi yang jelas?

Banyak audit komunikasi organisasi di lini depan dan mempresentasikan hasilnya kepada kepemimpinan di pemerintah daerah dan sektor swasta, penulis artikel masih belum yakin para pengambil keputusan puncak memahami komunikasi organisasi. Seberapa sulitkah untuk memahami lem yang menjaga organisasi tetap utuh, atau dengan kata lain, minyak yang mencegah mesin organisasi dari merebut? Apakah tidak ada ketidaktahuan?

Strategi komunikasi organisasi harus beroperasi dari tingkat dewan sampai ke bawah dan secara horizontal lintas divisi! Ini adalah tugas kompleks yang membutuhkan dukungan di tingkat atas (tingkat dewan).